• MTSN 2 KUNINGAN
  • Where Tomorrow's Leaders Come Together

HUJAN DAN PELANGI PART 2

<< Cerita Sebelumnya

Tak lama aku menunggu Risa. Sepuluh menit kemudian, Risa datang. “O, kamu Fani? Sudah ketemu belum cincinnya?”, tanya Risa cuek, tak ramah seperti biasanya. Mungkin karena dia masih marah padaku. Aku sudah mengerti itu. “Ehm, maaf Ris, aku memang belum menemukan cincinmu, tapi aku sudah menemukan penggantinya kok!

“Benarkah? Mana cincin itu? Aku ingin lihat!”, jawab Risa. “Ini Risa, maaf kalau sedikit berbeda. Aku sudah cari ke seluruh toko di kota ini. Namun, hanya ini yang kutemukan. Aku minta maaf”, kataku sedikit menyesal. Risa melihat cincin itu dengan seksama. “Wow! Ini bagus sekali Fani! Aku suka model cincin ini. Terima kasih Fani! Kau adalah sahabat terbaikku”, kata Risa sambil memelukku. “Terima kasih Risa! Aku sempat khawatir kamu tak suka model cincin itu. Kini aku sudah lega!”, jawabku sambil merasa lega. “Fani, aku minta maaf karena sudah memarahimu tadi. Aku tidak berpikir dahulu. Aku terburu-buru memilih keputusan. Maaf Fani”, kata Risa. “Ah, tak apa-apa. Itu semua memang salahku karena tidak hati-hati”, jawabku pelan. “Bagaimana kalau kita berjalan-jalan dahulu di luar? Aku bosan sekali berada di rumah terus”, usul Risa. “Iya! Aku juga bosan!”, jawabku.

Di luar sana sangat dingin. Tapi, juga sangat menyenangkan. “Hei, Risa! Kalau sudah besar, aku ingin jadi fotografer profesional. Untuk mengawali karirku itu, aku akan memotret daerah dekat rumahku ini! Boleh kan?”, tanyaku bercanda. “Hahaha, tentu saja Fani! Malah kalau kau memotret daerah dekat rumahku, kau akan jadi fotografer nomor 1 di dunia! Hahaha”, jawab Risa bercanda. “Hihihi, semoga menjadi kenyataan. Amin. Kalau cita-cita kamu apa Risa?”, tanyaku balik kepada Risa. "Ah, aku masih bingung ingin menjadi apa. Aku ingin menjadi guru, dokter, atau penulis!", jawab Risa. "Ya, pilihlah cita-cita yang sesuai hobimu"."Ummm, aku lebih memilih jadi dokter saja deh! Aku kasihan kalau melihat orang-orang yang tidak mampu kesulitan berobat. Aku ingin menjadi dokter untuk semua kalangan. Aku akan menarik tarif yang murah. Atau, kalau mereka kesulitan membayar, aku akan memberikan tarif gratis untuk mereka. Yang penting aku bisa menyembuhkan mereka dan mendapat pahala", kata Risa penuh semangat. "Ya, itulah cita-cita yang mulia. Kau tahu kenapa aku ingin menjadi fotografer? Aku ingin berkelana keliling dunia. Aku ingin memotret segala kebudayaan yang ada di dunia. Aku ingin mengenalkan kebudayaan suatu negara kepada dunia. Aku ingin melestarikan segala budaya yang hampir punah dengan memotretnya dan mengenalkan lalu memberi penjelasan kepada dunia. Itulah alasan mengapa aku ingin menjadi fotografer!", jelasku panjang lebar. "Wow! Itu begitu mulia dan hebat Fani!", kata Risa memujiku. "Hahaha, cita-citamu juga. Semoga kita semua dapat meraih cita-cita yang kita inginkan ya! Amin ya robbal alamin."

Lalu, kami berjalan-jalan dengan riang dan berkejar-kejaran. Kami sangat senang hari itu. Kini, Risa telah belajar bagaimana mengendalikan diri dan berpikir dengan jernih. Aku pun telah belajar agar dapat lebih waspada lagi dan tidak ceroboh. Ini semua berkat persahabatan kami yang unik. Aku senang memiliki sahabat seperti Risa. Risa pun juga merasa begitu. Inilah akhir dari ceritaku. Hujan telah berlalu. Kini datanglah pelangi indah yang menerangi jalan kami. Ya, pelangi. Pelangi dengan cahaya warna warninya yang sangat indah dan penuh dengan kebahagiaan. Kini pelangi itu hadir dalam persahabatan kami. Semoga kami dapat meraih cita-cita dan menjadi sukses. Amin ya robbal alamin.

*** Tamat ***

Karya: Hilda N.H - IX K

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Daftar Peringkat MTsN 2 Kuningan Tahun Ajaran 2019-2020 Semester 2

Kelas VII A Ranking 1 : Winda Dwi Amanda Ranking 2 : Nisa Thufail Ranking 3 : Ilma Aulia Nur Fitriani   Kelas VII B Ranking 1 : Nijar I`tisom Ranking 2 : R

19/06/2020 22:37 WIB - Administrator
HUJAN DAN PELANGI

Hujan baru saja berlalu. Ya, hujan. Sudah lama rupanya hujan tak turun di hatiku ini. Namun, jangan salah sangka dulu. Hujan yang ku maksud adalah segala permasalahan yang kulalui tadi.

29/10/2019 14:15 WIB - Administrator
BONEKA ANJING LAUT YANG MENYERAMKAN

Sore itu Cika sedang membantu ibunya yang sedang menyiapkan makanan di meja makan. Pada saat itu ia melihat boneka anjing laut miliknya yang terletak di lantai tanpa ingin menyimpan bon

29/10/2019 12:58 WIB - Administrator